Rabu, 03 September 2014
Jumat, 22 Agustus 2014
Selasa, 19 Agustus 2014
Gereja Blenduk
Gereja Blenduk adalah Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel,
di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di
dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat
berdasarkan salib Yunani. Gereja ini direnovasi pada 1894 oleh W. Westmaas dan H.P.A. de Wilde, yang menambahkan kedua menara di depan gedung gereja ini. Nama Blenduk adalah julukan dari masyarakat setempat yang berarti kubah.
Gereja ini hingga sekarang masih dipergunakan setiap hari Minggu. Di
sekitar gereja ini juga terdapat sejumlah bangunan lain dari masa
kolonial Belanda
1. Johannes Wilhelmus Swemmelaar, th 1753 – 1760.
2. David Daniel Van Vianen, 1760-1762.
3. Simon Gideons, 1762-1766.
4. Cornelius Coetzier, 1766-1772.
5. Jonas van Pietersom Ramring, 1767-1770.
6. Johannes Lipsius, 1772-1778.
7. Hermanus Watcher, 1777-1777.
8. Fredericus Montanus, 1778-1814.
9. Gottlob Bruckner, 1814-1816.
10. Dr Diederik Lenting, 1816-1817.
11. Gerardus van den Bijllaardt, 1819-1819.
12. Dr Diederik Lenting, 1819-1820.
13. Gerardus van den Bijllaardt, 1820-1821.
14. Dominicus Anne Marnstra, 1821-1827.
15. Pieter van Laren, 1828-1836.
16. Cornelius Pieter Lammers van Toorenburg, 1836-1860.
17. Johannes Hendrik van Rossum, 1840-1842.
18. Frederik Ulrich van Hengel, 1842-1843.
19. Hendrik Herman Schiff, 1844-1847.
20. Jan Jurrien Scheuer, 1847-1851.
21. Frederic Corneille van der Meer van Kuffeler, 1851-1864.
22. Frederik Ulrich van Hengel, 1860-1871.
23. Pieter Leonard de Gaay Fortman, 1864-1866.
24. Joseph Karel Kam, 1866-1869.
25. Albert van Davelaar, 1869-1873.
26. Barend Johannes Ovink, 1871-1872.
27. Frederik Johan Jacobus Prins, 1872-1875.
28. Caspar Adam Lurens van Troostenburg de Bruijn, 1873-1873.
29. Hendrik Sander Balsem, 1873-1874.
30. Hoijte van Ameijden van Duijm, 1874-1885.
31. Barend Johannes Ovink, 1875-1886.
32. Jan Faber, 1885-1887.
33. IJnze Radersma, 1886-1889.
34. Hoijte van Ameijden van Duijm, 1887-1890.
35. Willem Mallinckrodt, 1889-1891.
36. Dr. Wouterus van Lingen, 1890-1890.
37. Cornelis Rogge, 1892-1894.
38. Abraham Samuel Carpentier Alting, 1895-1897.
39. willem van Griethuijsen, 1895-1897.
40. Dr. Wouterus van Lingen, 1897-1897.
41. Joan Frederik Verhoeff, 1897-1898.
42. Johan Hendrik Christiaan Israel, 1898-1899.
43. Johannes cornelis IJsbrand Bussingh de Vries, 1890-1900.
44. Joan Frederik Verhoeff, 1899-1904.
45. Dr Aart Henri Christiaan van Leeuwen, 1900-1901.
46. Johannes cornelis IJsbrand Bussingh de Vries, 1901-1903.
47. Johan Hendrik Christiaan Israel, 1903-1903.
48. Jean Henri de Vries, 1904-1907.
49. Dr Wouterus van Lingen, 1904-1904.
50. Ari Adama, 1905-1908.
51. Joan Frederik verhoeff, 1907-1909.
52. Tonke pilon, 1908-1910.
53. Evert van Loon, 1909-1910.
54. Richeld Willem Frans Kyftenbelt, 1910-1911.
55. Georg Hennemann, 1910-1911.
56. Johannes Mechtelinus Coops, 1911-1912.
57. Abraham Hagedoorn, 1911-1919.
58. Warner van Griethuijsen, 1912-1914.
59. Jan Brink, 914-1921.
60. Dirk Jacobus Leepel, 1919-1920.
61. Bernardus Johannes Audier, 1920-1922.
62. Johannes Mechtelinus Coops, 1921-1927.
63. Gerrit Jan Reindert Langen, 1922-1928.
64. Johannes Arnoldus Rudolf Terlet, 1927-1929.
65. Gijsbert Cornelis Anton Adrian van den Wijngaard, 1928-1930.
66. Bernardus Matthijs van tangerloo, 1930-1933.
67. Hermanus Sterreng, 1930-1931.
68. Johannes Matthijs Lindeijer, 1931-1934.
69. Karel Frederik Creutzberg, 1933-1934.
70. Jacques Louis Brinkerink, 1934-1934.
71. Cornelius Bastian Boere, 1934-1936.
72. George Willem Cornelis Vunderink, 1935-1941.
73. Wijbrands Gerardus Reddingius, 1935-1940.
74. Karel Frederik Creutzberg, 1936-1940.
75. Johanna Hermina Stegeman, 1940-1941.
76. Floris Egbertus van Leeuwen, 1940-1943.
77. Johan Carel Hamel, 1941-1942.
78. Eppo Smith, 1945-1946.
79. Casper Spoor, 1946-1949.
80. W.F.H ter Braak, 1947-1949.
81. Eppo Smith, 1949-1954.
82. de Haart, 1954-1960.
83. Richard Polii, 1954-1960.
84. Willem bernard Warouw, 1960-1963.
85. Augustinus Roberth Molle, 1963-1984.
86. Jan Frederick Hattu, 1967-1978.
87. Rein Robert Daada, 1978-1984.
88. Yopie Hukom, Sth, 1984-1988.
89. Theofilus Natumnea, BTh, 1988-1992.
90. Rudolf Andreas Tendean, STh, 1992-1995.
91. Markus Kurami Tumakaka, STh, 1995-1998.
92. Meyer Meindert Pontoh, STh, 1998-2004.
93. Dra Ny M Nanlohy L, 2004-2009.
94. Robert Williem Maarthin S.Th M.Ag, 2009-
Sejarah (2)
Analisislah perbedaan Imperialisme kuno dan modern
1. Perbedaan semangat Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern
Menurut pendapat saya, dampak positif dari imperealisme cukup menguntungkan bagi masyarakat di nusantara, seperti berkembangnya bursa rempah-rempah dan berkembangnya agama katolik dan protestan dengan adanya bursa rempah-rempah di Indonesia rempah-rempah khas nusantara dapat dikenal oleh masyarakat negara, disisi lain dampak negatif imperealisme cukup merugikan bagi masyarakat di Indonesia, contohnya kerja rodi, masyarakat terpaksa harus kerja tanpa upah yang setimpal.
1. Perbedaan semangat Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern
- Imperialisme Kuno
Bersemboyan Gold, Gospel dan Glory - Imperialisme Modern
Bersemboyan Food, Fashion dan Factory
- Imperialisme Kuno
Bertujuan untuk menguasai rempah-rempah di dunia timur - Imperialisme Modern
Mencari bahan mentah kebutuhan industri negara tersebut
Kebutuhan tenaga kerja
Pemasaran hasil industri
- Imperialisme Kuno
Portugis = Chistopher Colombus
Spanyol = Ferdinand Magelhaens - Imperialisme Modern
Belanda = Johan Olden Barnevelt, JP Coen, Cornelis De Houtman, Pieter de Kiezer
- Imperialisme Kuno
Setelah konstantinopel jatuh di tangan Islam (abad pertengahan) - Imperialisme Modern
Setelah munculnya Revolusi Industri di Inggris
- Imperialisme Kuno
Berkembangnya agama Katolik di Nusantara
Kemerdekaan dalam bidang politik perdagangan - Imperialisme Modern
Meramaikan bursa rempah-rempah
Berkembangnya agama Kristen dan Protestan di Nusantara
- Devide et Impera : politik pecah belah atau politik adu domba adalah kombinasi strategi politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan.
- Hongi Tochten : hongi tochten yaitu pelayaran hongi, yg artinya pelayaran keliling yang berpatroli unk mengawasi perdagangan rempah-rempah dgn pelayaran hongiyg dilengkapi dgn senjata.
- Contingenten : kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi.
- Verplichte Leverantie : penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang telah ditentukan VOC.
- Ekstirpasi : hak VOC untuk menebang atau menggagalkan panen rempah-rempah agar tidak terjadi Over Produksi yang dapat menurunkan harga rempah-rempah.
Menurut pendapat saya, dampak positif dari imperealisme cukup menguntungkan bagi masyarakat di nusantara, seperti berkembangnya bursa rempah-rempah dan berkembangnya agama katolik dan protestan dengan adanya bursa rempah-rempah di Indonesia rempah-rempah khas nusantara dapat dikenal oleh masyarakat negara, disisi lain dampak negatif imperealisme cukup merugikan bagi masyarakat di Indonesia, contohnya kerja rodi, masyarakat terpaksa harus kerja tanpa upah yang setimpal.
Rabu, 13 Agustus 2014
Sejarah (1)
1. Buatlah peta penjelajahan samudera:
Kelompok 1: Bartholomeus Diaz
Kelompok 1: Bartholomeus Diaz
2. Analisislah bagaimana dampak perjelajahan samudra Bangsa Spanyol ke Barat dan Bangsa Portugal ke timur
Dampak penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yakni berupa sisi positif dan sisi negatif, sisi postifnya antara lain yakni adanya uji coba terhadap kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap kebenaran bumi bulat serta penerapan ilmu-ilmu Navigasi dan maritim yang berguna bagi duniapelayaran hingga saat ini, berkembangnya agama katolik dan protestan. Di berbagai belahan dunia. Yang di bawa dan disebarkan oleh para penjelajah dan penemu daerah baru (Gospel). Serta berubanya pola perdagangan yang semula bersumber langsung dari daerah asal menjadi sistem perdagangab transito yang mengakibatkan berbaurnya kebudayaan lokal dengan kebudayaan yang baru atau asing yang dibawa oleh para pejelajah samudra terserbut. Namun semua sisi baik atau positif tersebut tidak terbayar mahal dengan sisi negatif yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru tersebut segi negatifnya yakni kebencian terhadap kaum muslim. Dilandasi Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang Salib. Selain itu dampak atau sisi negatif lain dari penjelajahan dan penemuan daerah baru yakni adanya suatu faham yang berkembang dan cenderung menyimpang yakni Kolonialisme dan Imperialisme dimana pengertiannya bahwa Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan system permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya atau Negara asalnya, sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau kekaisaran. Atau secara implisit dapat diartiakan sebagai sebuah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat terhadap bangsa atau daerah baru yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik secara moril ataupun materil atau kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alamnya. Dengan semboyan Glory dan Goldnya. Disamping monopoli perdagangan yang diterapkanya.
3. Bagaimana dampak Penjelajahan Samudra bagi bangsa Indonesia?
a. Agama mulai tersebar di Indonesia dan banyak pedagang berdatangan.
b. Bangsa asing jadi tertarik dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia pada saat itu, maka bangsa asing ingin menguasai seluruh kekayaan alam tersebut.
4. Apa 2 peran tokoh dibawah ini dalam penjelajahan samudra
- Ferdinand Magelhaens (Magellan) mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola.Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia.
- Christopher Columbus : Columbus mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur Benua Amerika adalah Christopher Columbus.
- Cornelis de Houtman : Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.
Langganan:
Postingan (Atom)